9 Strategi Mengelola Emosi Menurut Psikologi

Nesia Amarasthi
9 Strategi Mengelola Emosi Menurut Psikologi

Emosi muncul karena reaksi atas kejadian yang dialami. Kadang, rasa marah tanpa alasan pernah dialami. Ini jadi memengaruhi setiap aktivitas yang dijalani. Karena emosi adalah perasaan intens yang ditujukan untuk sesuatu atau seseorang, agar terkelola dan nggak besar pengaruhnya pada aktivitasmu maka ikuti strategi ini yuk.

Dikutip dari Dosen Psikologi, strategi mengelola emosi menurut psikologi adalah sebagai berikut.

Berdiam diri

Saat emosi ingin meledak jadi marah nggak terkontrol, maka kelola dengan berdiam diri sebentar. Menurut Thomas Jefferson, cara mengendalikan emosi adalah dengan menghitung hingga 10 sesaat sebelum mengucapkan kata-kata. Kalau nggak direm dengan diam dan mengambil nafas, kata-kata yang keluar nggak terkontrol sehingga bisa meledak. Jadi, tahan sebentar dan berikan waktu untuk berpikir.

Membuat pikiran jadi lebih tenang

Emosi atau marah tahapannya disebut sebagai siklus agresi. Siklus ini terdiri dari eskalasi, eksplosi dan pasca eksplosi. Maka saat marah cobalah untuk mengelola emosi dengan membuat pikiran jadi lebih tenang. Misalnya dengan bernafas panjang atau mengalihkan perhatian ke hal-hal yang menenangkan contohnya dengan mengambil waktu di ruang terbuka. Carilah udara segar yang menenangkan.

Tersenyum

Emosi negatif bisa dinetralkan dengan aktivitas positif. Seperti dengan tersenyum, dengan cara ini emosi akan lebih terkendali dan mereda. Tersenyum saat emosi sebenarnya tergolong strategi untuk ‘menipu diri’. Namun, ini direkomendasikan untuk mengelola rasa marah atau bahkan mencairkan ketegangan.

Bersosial

Kondisi emosional seseorang merupakan sebuah energi. Kalau energi negatif yang merongrong justru cenderung merusak. Jadi, agar energi negatif pecah cobalah untuk bersosial. Atau bisa dengan bercerita dan berbagi pada orang lain yang dipercaya.

Meditasi

Meditasi adalah aktivitas yang dapat menenangkan. Dengan melakukan meditasi setiap sebelum tidur atau pada pagi hari, emosi yang labil jadi bisa lebih dikontrol. Meditasi juga cara yang sangat sederhana untuk dilakukan. Kamu cukup duduk atau berbaring yang nyaman dan merasakan seluruh bagian tubuh sejalan dengan aliran nafas. Saat meditasi, bisa juga diiringi dengan musik-musik instrumental yang membuat rileks.

Mengekspresikan emosi secara tepat

Galassi mengungkapkan, orang asertif bisa mengekspresikan emosi secara tepat. Yaitu dengan kalimat yang efektif serta tidak melukai orang lain. Cara ini memang perlu dilatih terus menerus sehingga tetap bisa mengungkapkan perasaan tanpa membuat orang lain terganggu atau tersinggung. Pada intinya, perilaku asertif mengutamakan komunikasi yang tepat, efektif dan efisien.

Rutin berolahraga

Olahraga bisa memicu produksi hormon bahagia sehingga mengurangi emosi ‘sumbu pendek’ atau gampang marah. Kalau rutin berolahraga, selain tubuh juga sehat secara emosional juga lebih bisa terkontrol.

Membaca

Aktivitas membaca merupakan satu cara alternatif untuk mengalihkan energi negatif dalam tubuh. Rasa cemas, gelisah, kecewa serta marah bisa ditekan dengan membaca buku-buku yang membuat pikiran lebih terbuka.

Menulis

Membuat jurnal harian direkomendasikan oleh psikiater dan psikolog untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat. Dengan mengolah dan mengenali emosi menjadi susunan kata-kata, artinya melewati fase yang menekan. Nggak hanya berbentuk jurnal harian, menulis dalam bentuk apapun, misalnya karya sastra juga bermanfaat untuk berdialog dengan diri sendiri.

Mau coba strategi diatas untuk mengelola emosi?

LATEST ARTICLE