Apa Itu Play Therapy? Yuk, Kenali Manfaatnya untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus

Nesia Amarasthi
Apa Itu Play Therapy? Yuk, Kenali Manfaatnya untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus

Bermain merupakan satu terapi bermanfaat, terutama untuk anak-anak. Terapi Bermain atau dikenal dengan Play Therapy bisa dilakukan untuk mengartikulasikan masalah yang dihadapi anak. Ini perlu khusus dilakukan ketika anak tidak dapat memproses emosinya sendiri.

Play Therapy mungkin hanya terlihat seperti bermain biasa. Namun seorang terapis bisa mengamati dan menggali masalah anak lewat permainan. Dari aktivitas tersebut, terapis bisa membantu anak mengekplorasi emosi dan menangani trauma yang tak terselesaikan.

Dengan Terapi Bermain, kesenjangan komunikasi antara anak dan orang dewasa bisa dijembatani. Terapi ini bermanfaat untuk anak berusia 3 hingga 12 tahun dengan berbagai kondisi psikologis seperti berikut.

  • Keterlambatan tumbuh kembang atau ketidakmampuan belajar
  • Anak yang punya masalah perilaku di sekolah
  • Agresif dan mudah marah
  • Punya masalah keluarga, seperti perceraian, perpisahan dan kematian
  • Bencana alam atau peristiwa traumatis
  • Kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan atau penelantaran
  • Kecemasan, depresi, kesedihan
  • Gangguan makan dan toileting disorders
  • Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD); dan
  • Autism Spectrum Disorder (ASD)

Anak yang mengalami hal tersebut diatas, sangat mungkin merasakan sesuatu. Tetapi karena mereka tidak dapat mengungkapkannya pada orang dewasa atau tidak memiliki orang dewasa yang bisa dipercaya oleh anak, maka membutuhkan terapi.

Disisi lain, orang dewasa sering salah menafsirkan perasaan anak karena mereka mempunyai cara komunikasi verbal yang terbatas. Itu artinya, dibutuhkan cara untuk menggali dan mengeksplorasi isyarat nonverbal yang dirasakan oleh anak.

Dengan bermain, anak bisa belajar memahami dunia. Suasana permainan yang membebaskan perasaan batin dan emosi terdalam bisa menjadi satu media yang punya peranan penting. Saat mengikuti Terapi Bermain, anak diberi kesempatan untuk menikmati waktu sendiri. Cara anak berkomunikasi juga akan terbentuk dengan sendirinya, yang tentu saja didampingi oleh terapis.

Jenis permainan apa yang digunakan? Setiap anak akan berbeda-beda. Tergantung bagaimana perilakunya. Untuk anak yang mengalami kecemasan, permainan yang dipakai akan berbeda dengan anak yang memiliki persoalan lain seperti pengalaman traumatis. Nah, pada titik tertentu, terapis dapat melibatkan orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga lainnya dalam terapi bermain. Cara ini dilakukan untuk membantu meningkatkan dinamika keluarga dan mencari penyelesaian dari konflik.

Terapis yang berlisensi, biasanya akan menggunakan beberapa teknik dalam terapi. Seperti permainan yang melibatkan visualisasi kreatif, mendongeng, bermain peran, boneka, topeng, seni dan kerajinan, bermain musik dan lain sebagainya. Dan, Terapi Bermain tidak hanya efektif buat anak-anak. Orang dewasa yang mengalami trauma atau susah mengkomunikasikan perasaannya juga bisa memakai terapi ini.

LATEST ARTICLE