Fashionista Wajib Tahu! Ini, 5 Fakta Tentang Brand Fashion Haute Couture

Nesia Amarasthi
Fashionista Wajib Tahu! Ini, 5 Fakta Tentang Brand Fashion Haute Couture

Frasa haute couture sering salah arti. Kamu, sebagai fashionista atau yang mengikuti tren fashion jangan sampai keliru ya. Haute couture berasal dari bahasa Prancis, couture berarti membuat pakaian atau dressmaking dan haute artinya tinggi. Seluruh frasa tersebut bisa diartikan dengan membuat pakaian dengan kualitas tinggi atau unggul.

Terbentuknya haute couture

Sebenarnya, istilah haute couture nggak berasal dari desainer Prancis. Seorang desainer Inggis bernama Charles Frederick Worth pada tahun 1859 nggak suka dirinya dipanggil sebagai desainer. Ia lebih suka dijuluki sebagai couturier atau pembuat pakaian dengan kualitas unggul. Setelah itu, beberapa desainer bergabung dan membuat grup kecil.

Dikutip dari CosmopolitanFm, tahun 1868 pemerintah memasuki ranah produksi pakaian dengan kualitas unggul. Lalu dibentuklah Le Chamber Syndicale de la Haute Couture atau populer dengan sebutan FHCM (Fédération de la Haute Couture et de la Mode).  

Dikontrol dengan ketat

Dikutip dari Vogue, yang lebih keren dari haute couture adalah hanya ada 4.000 klien di seluruh dunia. Ini mungkin terlihat seperti di luar jangkauan karena sangat terbatas dan dikontrol secara ketat oleh FHCM Paris.

Presentasi produk haute couture pun juga sudah terjadwal sepanjang tahun. Ini menandakan bahwa produktivitas dan inovasi bagi desainer fashion adalah hal paling diutamakan. FHCM juga turut serta dalam mendukung dan mengasuh desainer yang menunjukkan kualitas pengerjaan.

Desainer brand fashion couture

Fédération memiliki 100 anggota, terdiri dari tiga Chambres Syndicale atau badan pusat. Presidennya adalah Ralph Toledano yang kerja bareng bersama dewan direksi. Dewan direksi antara lain Pietro Beccari (Christian Dior), Delphine Bellini (Schiaparelli), Ricardo Bellini (Maison Margiela), Philippe Fortunato (Givenchy), Bruno Pavlovsky (Chanel) dan Sophie Waintraub (Jean-Paul Gaultier).

Nah, selain presiden dan dewan direksi, rumah produksi yang disetujui sebagai anggota dipertimbangkan dengan ketat. Pertimbangannya termasuk strategi, komunikasi, pemasaran, teknologi, budaya dan bahkan dipertimbangkan secara politik. Cukup rumit ‘kan? Namun ditengah kerumitan sistem keanggotaan, rumah mode yang jadi anggota haute couture mempunyai pengaruh besar dalam fashion dunia.

Rumah mode yang jadi anggota

Selanjutnya, per Januari 2019 tahun kemarin anggota couture termasuk beberapa rumah mode ini. Yaitu Adeline André, Alexandre Vauthier, Alexis Mabille, Chanel, Christian Dior, Franck Sorbier, Jean Paul Gaultier, Julien Fournié, Maison Margiela, Maison Rabih Kayrouz, Maurizio Galante, Schiaparelli, dan Stéphane Rolland.

Tujuan dari haute couture

Maraknya industri pakaian siap pakai pada abad 20-an, membuat haute couture perlahan berkurang. Misalnya, satu gaun Giambatista membutuhkan waktu pengerjaan selama 240 jam dengan 6.000 meter kain untuk membuatnya. Itu artinya target audiens yang didapat diluar target.

Toledano sebagai presiden direktur angkat suara, haute couture adalah ujung tombak dalam hal kreasi, laboratorium yang fantastis untuk riset, dan kualitas baik dalam hal pengerjaan maupun inovasi desain. Di sini, para desainer bebas berekspresi sekaligus membangun citra merek.

Dari sini pula, inspirasi fashion diserap oleh industri pakaian siap pakai.

Jadi, kenapa fashionista wajib tahu haute couture? Karena inspirasi dalam caramu berpakaian secara nggak langsung bisa didapatkan dari sini.

LATEST ARTICLE