10 Cara Jadi Teman yang Menyenangkan

Nesia Amarasthi
10 Cara Jadi Teman yang Menyenangkan

Pertemanan dengan orang-orang yang menyenangkan cenderung less toxic. Nggak cuma itu aja, punya teman yang berkualitas bisa berefek lebih besar dalam kehidupan. Seperti memperoleh dukungan, supportif secara emosional dan masih banyak lagi.

Mau jadi teman yang menyenangkan dan dipertahankan oleh teman-temanmu? Caranya ada dibawah ini! Dikutip dari Psychology Today, nggak setiap orang punya kemampuan sosial sehingga bisa diterima secara terbuka dan segera. Nah, biar diterima, disukai dan hubungan pertemanan bertahan selamanya, ini caranya.

Jadi pendengar yang lebih baik

Setiap orang suka didengarkan dan perlu memastikan bahwa kamu benar-benar mendengarkan yang dikatakan teman-temanmu. Tunggu sampai ceritanya selesai, baru memberi respons. Kamu bisa menunjukkan gesture anggukan kepala, ini sangat bermanfaat untuk meyakinkan bahwa cerita temanmu benar-benar didengarkan.

Bersikap suportif

Temanmu sering mengeluh? Mungkin kamu ingin menganggapnya remeh. Tetapi yang temanmu cari sebenarnya adalah dukungan agar ia lebih bersemangat karena harus bekerja saat akhir pekan. Kamu bisa memberikan semangat dengan tulus setiap kali temanmu mengeluh. Meski ini sedikit berat, tapi memberikan rasa simpati membuatnya merasa kamu adalah teman yang berarti.

Menindaklanjuti informasi

Jika temanmu bercerita bahwa ia menghadapi ujian, maka tanyakan bahagimana hasilnya setelah ujian berakhir. Tunjukkan bahwa kamu punya rasa peduli dan hasilnya, teman-temanmu bisa menganggapmu sebagai supporting person yang patut dipertahankan.

Menemukan kesamaan

Orang akan terkoneksi ketika mempunyai minat, hobi, opini, selera film, musik dan buku yang sama. Artinya, untuk membangun koneksi dalam hubungan pertemanan yaitu dengan menemukan hal-hal yang sama digemari. Ini bisa memperkuat hubungan pertemanan.

Memanfaatkan bahasa tubuh

Teman akan lebih terbuka jika ada kontak mata dan senyuman. Bahasa tubuh tertentu bisa membuat seseorang terkesan menyenangkan.

Simpan ponsel ketika ngobrol

Mencuri pandangan ke ponsel ketika bersama teman yang sedang cerita menandakan bahwa kamu nggak sepenuhnya mendengarkan. Atau mungkin merasa terganggu atau cerita temanmu nggak menarik. Jadi, simpan ponselmu ketika ngobrol ya.

Jangan mengeluh berlebihan

Keluhan punya fungsi sosial, misalnya ‘aku benci makanan ini’ dan mendapat respon ‘aku juga’. Sesekali atau dua nggak masalah mengeluh untuk membangun frekuensi obrolan. Tapi, jangan mengeluh berlebihan karena bisa memicu obrolan negatif.

Hindari mendominasi percakapan

Perhatikan porsi waktu ketika mengobrol bersama teman. Jangan sampai mendominasi percakapan sehingga teman-temanmu merasa bosan dan nggak menyenangkan. Meski teman-temanmu terlihat menikmati ceritamu, tapi cobalah untuk mengukur dengan seimbang.

Jangan membual

Kesombongan yang disampaikan dengan rendah hati seringkali tidak disukai. Misalnya cerita tentang kesuksesan, jumlah follower media sosial, dan lain-lain, sebaiknya tahan untuk diceritakan.

Minimalisir perselisihan

Perselisihan antar teman seringkali disebabkan oleh hal yang didramatisir. Karena satu bercerita dan yang lain menanggapi dengan posisi antagonis atau sebaliknya, jadi nada suara menunjukkan kenyinyiran. Kurangi ini, ya.

Lebih baik membicarakan atau mendukung apa yang positif. Jika teman menyukai satu film, tentu punya alasan tertentu yang nggak sama denganmu yang sama sekali nggak suka sama film tersebut.

Jadi orang yang menyenangkan artinya membuat teman-temanmu merasa nyaman dan diterima apa adanya.

LATEST ARTICLE