4 Hal yang Paling Sering Menguras Kesabaran Saat Menjadi Orangtua

Hani Apriliani
4 Hal yang Paling Sering Menguras Kesabaran Saat Menjadi Orangtua

Ada pepatah yang mengatakan bahwa hal yang paling sulit dari mengasuh anak adalah menghadapi diri sendiri tapi versi kecil. Ya, bagaimana pun juga, anak-anak tumbuh membawa sebagian hal negatif dari diri yang justru tak disukai, misalnya saja emosional, sedikit bossy, atau sensitif.

Jennifer Kolari, MSW, RSW, terapis anak dan keluarga, penulis Connected Parenting: How to Raise a Great Kids, mengatakan, “Pemicu (kemarahan) paling umum adalah anak mengingatkan kita pada diri kita sendiri.” Lalu, apa saja yang membuat orangtua mudah kehilangan kesabaran? Dan bagaimana mengatasinya?

Anak tantrum

Hal yang sering menguras kesabaran orangtua adalah saat anak tantrum. Memang betul tak mudah untuk tetap tenang saat si kecil mulai merengek, meronta, bahkan berteriak. Telinga rasanya jadi sangat panas saat mendengar rengekan itu. Tentu saja, pasti sulit untuk menahan agar tak balik meneriaki si kecil agar ia segera diam.

Tapi, coba tarik napas panjang dan diam sejenak. Kegiatan ini bisa membantumu lebih rileks dan jernih dalam melihat masalah. Lalu, cobalah berkaca pada diri sendiri. Kamu pasti kesal saat apa yang kamu inginkan juga tak dipenuhi. Oleh karenanya, cobalah tenang dan mencoba memahami maksud si kecil. Dengan begitu, ketenanganmu akan menular padanya.

Anak membantah

Kamu tentu kesal saat si kecil menolak permintaanmu untuk gosok gigi sebelum tidur, misalnya. Lalu hal ini membuatmu jadi kesal dan tak sabaran menghadapi si kecil. Anak-anak usia 2 atau 3 tahun memang sedang berada di fase di mana mereka sering berkata “tidak” untuk apa pun yang diminta orangtua. Sebab, mereka sedang menegaskan pada dirinya sendiri bahwa mereka punya kekuasaan atas dirinya sendiri.

Ancaman seperti, “Oke, kamu nggak boleh main lagi!” seakan menjadi jalan pintas ketika menghadapi bantahan anak. Akan tetapi, cara ini tak akan berhasil. Kamu bisa dengan tenang memberikan mereka penjelasan seperti, “Wah, kamu yakin? Kita harus gosok gigi karena di dalam sana ada banyak kuman yang bisa merusak gigi kita. Ayo, kita usir kumannya!”

Anak Menyakiti secara fisik

Hal yang sering menguras kesabaran orangtua lainnya yaitu ketika anak menyakiti secara fisik. Ada kalanya amukan anak-anak berubah menjadi benar-benar menyeramkan. Pukulan, tarikan, atau cubitan sering kali dilancarkan dan sulit dikontrol. Tentu saja hal ini membuat harga diri kamu sebagai orangtua terlukai. Pada saat seperti ini, kamu boleh berkata “Stop!” atau “No!” dengan tegas dan gestur yang menunjukkan bahwa kamu marah.

Tapi, sampaikan kemudian bahwa ketika marah, mereka tak boleh melukai orang lain. Sampaikan, “Kamu marah, ya? Kalau kesal, coba injak-injak kakinya ke lantai. Kalau dipukul itu sakit, lho. Kamu juga tidak mau dipukul, kan?”

Pertengkaran kakak-adik

Terakhir, hal yang paling sering menguras kesabaran saat menjadi orangtua yaitu ketika mereka bertengkar dengan saudaranya. Mengurus anak-anak dalam kondisi tenang saja tak mudah, apalagi saat mereka sedang sama-sama agresif. Sibling rivalry memang PR untuk orangtua yang memiliki lebih dari satu anak. Kamu bisa menegaskan tentang keadilan pada mereka. Sering-seringlah menghabiskan waktu berdua secara adil agar tak ada yang cemburu.

LATEST ARTICLE