5 Ciri-Ciri Posisi Bayi Sungsang Melintang dan Cara Mengatasinya

Nesia Amarasthi
5 Ciri-Ciri Posisi Bayi Sungsang Melintang dan Cara Mengatasinya

Bayi yang berada pada breach position berkebalikan pada posisi lahir. Pada posisi lahir, kepala ada di dekat jalan lahir atau di bawah bagian perut dan kaki di atas. Pada umumnya, bayi akan secara natural mengambil posisi lahir saat mendekati hari kelahiran. Nah, ketika posisi kepalanya di atas, maka jadi salah satu hambatan persalinan normal.

Ketika mengalami posisi bayi sungsang atau melintang, maka dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut.

Ciri-ciri janin melintang atau sungsang

Letak kepala  bayi

Ketika posisi melintang atau sungsang, posisi kepala bayi berada disamping rahim. Dokter akan memberitahu ketika menyentuh area perut Moms.  

Merasa tidak nyaman pada panggul dan tulang rusuk

Bagian panggul hingga tulang rusuk disebut dengan subcostal. Saat kandungan pada posisi sungsang atau melintang, bagian tersebut terasa tidak nyaman. Rasanya melilit atau nyeri sehingga membutuhkan pengganjal bantal ketika duduk.

Tendangan kaki bayi terasa di samping rahim

Seperti yang diterangkan pada paragraf pembuka, bahwa posisi kaki bayi berada di bawah ketika sungsang. Ini dirasakan lewat tendangan bayi, ketika tendangan berada diatas artinya posisinya normal. Sebaliknya, ketika tendangan di bawah maka posisinya sungsang.

Posisi detak jantung

Saat memeriksakan diri ke dokter kandungan, melalui pemeriksaan USG akan dicek apakah letak detak jantungnya pada posisi normal. Maksudnya, jika detak jantung terdengar dan bagian atas atau samping pusar Moms, maka posisinya melintang. Normalnya, letak detak jantung berada di bagian bawah pusar Moms.

Massa panggul tidak teratur

Sebelum menyiapkan persalinan, dokter akan memeriksa kondisi serta posisi bayi. Ketika posisi bayi sudah siap, kepala berada di depan serviks maka persalinan normal bisa ditempuh. Sebaliknya, ketika massa panggul pada Moms tidak teratur atau berubah-ubah, maka kemungkinan posisi bayi sungsang.

Dokter juga akan memeriksa massa padat di depan serviks, jika ditemukan maka itu adalah kepala bayi. Jika tidak menemukan massa padat pada serviks artinya posisi bayi melintang.

Cara mengatasi posisi bayi sungsang melintang

Teknik ECV

Cara mengenali posisi sungsang pada bayi yang pertama ini disebut dengan teknik External Cephalic Version (ECV). Ini hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis dan ahli berpengalaman. Karena caranya memakai alat dan treatment khusus, maka hanya bisa dilakukan secara medis misalnya di rumah sakit atau praktik dokter kandungan.

Teknik ECV, dikutip dari Today’s Parent dilakukan pada usia 35 hingga 38 minggu. Dengan mengubah posisi bayi dengan tangan seorang ahli akan mendorong perut Moms dengan sangat berhati-hati. Tingkat keberhasilannya mencapai 40 hingga 70 persen dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.

Melakukan gerakan tertentu

Dua gerakan yang dilakukan untuk mengatasi posisi bayi sungsang melintang perlu dikonsultasikan dengan dokter dahulu ya, Moms. Gerakan pertama, forward-leaning inversion. Gerakan ini seperti gerakan bersujud dengan lengan diluruskan ke atas kepala. Gerakan ini bisa dilakukan 3 hingga 5 kali sehari selama 30 detik.

Gerakan kedua, breech tilt atau pelvic tilt. Cara melakukan gerakan ini, Mom tidur berbaring. Tekuk kedua lutut ke atas, lalu angkat bagian pinggul. Tumpuan ada pada belikat dan lengan serta telapak kaki. Gerakan ini diyakini dalam mengatasi posisi bayi melintang saat mendekati waktu persalinan.

Selanjutnya, dikutip dari Popmama aktivitas berenang dan memperdengarkan musik pada janin juga bisa mengatasi posisi bayi sungsang. American Pregnancy Association memakai cara dengan memperdengarkan musik pada janin untuk membujuk bayi berubah posisi ke normal.

Semoga informasi di atas membantu ya, Moms. Jangan lupa konsultasikan ke dokter dan ahli agar mendapatkan rekomendasi serta saran yang paling aman untuk dilakukan.

LATEST ARTICLE