6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kesehatan Emosional Ibu

Nesia Amarasthi
6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kesehatan Emosional Ibu

Peran seorang ibu itu nggak mudah. Seorang wanita membersamai setiap fase pertumbuhan buah hati, belum lagi merealisasikan mimpi-mimpi personalnya ditambah perannya menjadi seorang istri. Tentu tidak mudah menyeimbangkan segala aspek dalam hidupnya.

Saat anak tumbuh, pengalaman emosional yang dialami ibu pun jadi bermacam-macam. Pengalaman tersebut kadang jadi rumit dan berlapis. Dikutip dari Mom’s Well Being, mengelola emosi dan pengalaman pribadi kadang bisa membuat stres. Terutama ketika merasa kewalahan, merasa yang sudah dilakukan tidak bekerja efektif, bekerja dan segala peran lainnya hadir bersamaan.

Berdasarkan rekomendasi dari Dr. Claire Nicogossian, diperlukan emotional literacy dan emotional self-care untuk menjaga kesehatan emosional ibu. Hal yang perlu diketahui, seperti poin-poin berikut.

Mengenali sinyal untuk memperhatikan diri sendiri

Ibu mungkin mengalami pengalaman emosional yang kompleks. Momen-momen negatif misalnya merasa sedih, emosi, marah, rasa bersalah, cemas, khawatir, malu. Padahal di lain sisi, ibu perlu tetap mencintai buah hatinya dengan kadar kasih sayang yang tidak berkurang setiap waktu.

Momen yang membingungkan di atas, sebenarnya adalah sinyal untuk memperhatikan diri sendiri. Nicogossian menyebutnya sebagai shadow emotion, dan menyebut momen ini adalah waktu yang tepat untuk self-caring.

Belajar dan berlatih mengenali pengalaman emosional

Mengenali pengalaman emosional tidak mudah, atau membutuhkan latihan dan belajar terus menerus. Saat ibu merasa emosi, cobalah identifikasi secara spesifik apa yang membuat emosi negatif tersulut. Misalnya, apabila Moms merasa marah, deskripsikan lebih dalam. Apakah rasa marah tersebut sebenarnya kesal, jengkel, kecewa atau marah.

Ini yang disebut dengan literacy emotional. Moms, perlu mengidentifikasi dan mengenali pengalaman emosional yang dialami.

Ubah cara pandang

Kalau self-care dianggap sebagai cara untuk merawat diri yang diberikan oleh diri sendiri, cobalah untuk mengubah cara pandang. Self-care untuk diri sendiri dan diberikan oleh diri sendiri pula merupakan hadian untuk buah hati. Karena Moms adalah panutan bagi buah hati, maka menjaga diri sendiri juga akan menunjukkan pada anak tentang cara merawat diri mereka sendiri.

Memandang berkecukupan

Selalu merasa ada yang kurang dan khawatir apa yang dilakukan nggak pernah cukup, maka ubah cara pandang ini ya, Moms. Ibu memang panutan buat buah hatinya, di lain sisi ibu juga membutuhkan ketenangan untuk menjalankan perannya. Cobalah untuk mengatakan ‘Moms, kamu sudah melakukan yang terbaik’. Untuk menciptakan ketenangan dan keyakinan, memang membutuhkan arahan atau peta jalan. Usaha paling sederhana adalah dengan memandang bahwa apa yang sudah dilakukan merupakan tindakan yang cukup baik.

Lepaskan kesempurnaan

Nicogossian mengatakan, tidak ada satu pun ibu yang sempurna. Yang ada, ibu yang dibutuhkan anak-anaknya. Artinya, kesempurnaan yang bikin lelah, merasa bersalah dan kewalahan perlu dilepaskan. Selama kebutuhan anak tercukupi, Moms patut untuk berbangga hati.

Hindari menilai diri sendiri

Dalam kesehatan emosional ibu, penting untuk tidak menilai diri sendiri. Pertanyaan reflektif mungkin perlu dilontarkan untuk diri sendiri. Misalnya ‘adakah sesuatu yang mengganggu tetapi saya abaikan’ dan ‘apakah saya sudah menjaga kesehatan emosional saya’.

Ketika menghadapi emosi diri sendiri dengan rasa ingin tahu yang besar, maka ibu bisa merefleksikannya daripada menghakimi diri sendiri.

LATEST ARTICLE