6 Tips Mengatakan Butuh Waktu Sendiri Pada Pasangan Biar Nggak Salah Paham

Nesia Amarasthi
6 Tips Mengatakan Butuh Waktu Sendiri Pada Pasangan Biar Nggak Salah Paham

Terlalu banyak waktu bersama membuat hubungan terasa nggak fresh. Boleh kok membutuhkan waktu sendiri buat menyegarkan lagi hubungan dengan pasangan. Nah, biar nggak salah paham, bisa disampaikan dengan sopan.

Selama masih ada cinta, hubungan masih bisa terus dijalani. Cuma, butuh waktu sendiri bisa jadi bikin konflik kecil jika tidak disampaikan dengan cara yang tepat. Mau tipsnya biar koneksi tetap jalan tapi nggak salah paham. Yuk, disimak.

Perjelas butuh waktu sendiri yang seperti apa

Menjadi pasangan yang baik perlu diperjelas, termasuk memperjelas maksud dari membutuhkan waktu sendiri. Dikutip dari Self, Cicely Horsham-Brathwaite, Ph.D., seseorang butuh waktu sendiri baik secara emosional maupun fisik.

Mungkin yang dibutuhkan hanya jalan-jalan sendiri atau membutuhkan waktu beberapa hari. Sebelum menyampaikan ke pasangan, perjelas dulu niat untuk sendiri. Waktu sendiri akan diisi dengan kegiatan apa dan berapa lama.

Tanyakan secara spesifik

Setiap peristiwa terjadi karena alasan tertentu. Seringkali hal tersebut tidak dikenali atau dikenali secara keliru. Nah, dalam hubungan asmara hal tersebut perlu dipertimbangkan secara matang agar tak saling menyakiti. Jadi, tanyakan dulu pada diri sendiri membutuhkan waktu untuk apa. Jika merasa frustasi karena nggak mendapat ‘ruang’ maka perlu diartikulasikan dengan jelas.

Ketika hanya butuh waktu untuk traveling sendiri atau mengerjakan sesuatu tanpa diganggu oleh dering smartphone, maka bisa disampaikan secara spesifik juga.

Yakinkan bahwa ‘waktu sendiri’ nggak memisahkan secara emosional

Waktu untuk sendiri bisa jadi ada dua maksud. Pertama, literaly ingin menghabiskan waktu sendiri dengan memutus semua koneksi termasuk hubungan emosional. Atau kedua, mengisi waktu sendiri untuk beberapa aktivitas dan tetap menjalin koneksi emosional dengan pasangan.

Ketika maksud yang ingin disampaikan ke pasangan adalah poin kedua, maka yakinkan pada pasangan bahwa ‘menyendiri’ bukan berarti memutus hubungan asmara.

Mulai diskusi, bukan adu argumen

Pasangan memiliki posisi berarti, itu artinya dibutuhkan porsi diskusi yang nggak bikin konflik. Jika pasangan merajuk atau marah, kamu masih punya hak untuk menikmati waktu sendiri. Jadi, cobalah untuk bernegosiasi tanpa mempertinggi tensi komunikasi.

Jika merasa bersalah, cobalah pahami

Wajar jika merasa bersalah jika butuh waktu untuk menikmati beberapa jam sendiri tanpa pasangan. Karena anggapan bahwa terlalu egois untuk mendapatkan keuntungan sendiri, perasaan tersebut hadir. Nah, maka dari itu dibutuhkan pemahaman mendalam tentang perasaan diri sendiri maupun perasaan pasangan.

Kebutuhan untuk menikmati waktu sendiri belum tentu karena rasa bosan pada pasangan. Bisa jadi karena kamu bosan karena aktivitas yang dilakukan itu-itu saja. Jika membutuhkan refreshing dan menikmati waktu sendiri, menurut psikolog justru baik. Hal tersebut menandakan hubungan yang sehat karena sama-sama memberikan waktu untuk mengembangkan diri.

Rencanakan waktu spesial bersama pasangan

Mengapa kejelasan dalam menyampaikan maksud itu penting? Dua orang menjalin hubungan, khususnya hubungan asmara, mempunyai pola berpikir yang berbeda. Itu artinya, penjelasan tentang ‘membutuhkan waktu sendiri’ harus spesifik dan jelas. Selain itu, perencanaan juga perlu disusun bersama pasangan.

Jika sudah menentukan waktu akan berapa lama menghabiskan aktivitas sendiri, maka rencanakan juga waktu untuk bersama kembali dengan pasangan.

LATEST ARTICLE