8 Efek Positif Mengurangi Konsumsi Gula atau Makanan Manis

Nesia Amarasthi
8 Efek Positif Mengurangi Konsumsi Gula atau Makanan Manis

Makanan manis sangat menarik jadi kudapan atau menemani secangkir kopi. Tetapi, ternyata ada manfaatnya jika segera mengurangi konsumsi gula. Baik berupa makanan manis berupa cupcake, bread slice, maupun minuman rumahan yang mencampurkan gula pasir maupun gula merah.

Seperti yang kita tahu, bahwa rasa manis pada makanan mengnadung glukosa. Dan tentu saja mengkonsumsi terlalu banyak makanan tersebut bisa berdampak negatif pada kesehatan. Nggak hanya kesehatan fisik lho, kesehatan mental ternyata juga terpengaruh pada apa yang telah dikonsumsi.

Dikutip dari Cosmopolitan, menurut ahli nutrisi, Jenna Hope, mengurangi dan berhenti mengkonsumsi gula bisa berefek positif pada tubuh. Apa saja? Ini 9 hal yang nantinya terjadi pada tubuhmu.

Berpotensi menurunkan berat badan

Berhenti konsumsi gula belum tentu menurunkan berat badan, tetapi berat badan yang turun secara signifikan disebabkan oleh turunnya asupan gula. Menurut Jenna, gula berisi kalori yang dapat memicu produksi hormone ghrelin, yaitu hormon yang menyebabkan rasa lapar terus menerus. Sehingga, mengurangi atau berhenti makan gula bisa terhindar dari over-eating.

Gula juga meningkatkan kalori dalam tubuh. Misalnya minum teh dengan dua sendok gula sehari tiga kali bisa meningkatkan 92kkal kalori dalam tubuh.

Mengurangi sugar craving

Sugar craving adalah keinginan makan gula atau makanan manis secara berlebihan. Bisa disebut ketagihan makanan manis, susah nolak deh kalau punya kepengenan makan cookies, cake, dan lain sebagainya yang rasanya legit.

Menurut Jenna, jika gula darah dalam tubuhmu stabil maka nggak akan tergoda dengan makanan yang tinggi kandungan gulanya.

Sistem pencernaan lebih lancar

Kecenderungan orang yang mengkonsumsi gula diikuti dengan konsumsi makanan dengan kandungan lema jenuh. Akhirnya kandungan serat dalam tubuh rendah. Untuk mengatasi sistem pencernaan bermasalah, paling baik memulainya dengan mengurangi konsumsi makanan mengandung gula. Bisa menggantinya dengan buah, sayur, biji-bijian dan kacang-kacangan yang baik untuk pencernaan.

Mengurangi risiko penyakit liver

Minuman ringan dengan pemanis yang mengandung fruktosa tidak bisa sempurna dicerna lever tanpa glukosa. Karena itu akan menumpuk di sekitar hati dan mengganggu kesehatan. Saran Jenna, kurangi atau berhenti minum minuman kemasan mengandung pemanis fruktosa untuk menurunkan risiko penyakit liver.

Kulit lebih segar dan sehat

Insulin yang dilepaskan tubuh ketika mengkonsumsi gula dapat memicu inflamasi. Efeknya dapat merusak kolagen, kulit jadi nggak elastis dan kering. Jadi, kalau nggak ingin kulit keriput, kurangi asupan gula ya.

Tubuh nggak mudah lelah

Lanjut Jenna, makanan dengan kandungan gula memiliki indeks glikemik yang tinggi. Saat glikemik tinggi, tubuh melepaskan darah dalam kecepatan yang tinggi. Ini membuat energi tubuh cepat naik dan cepat turun. Secara langsung, tubuh jadi kekurangan energi dan mudah lelah. Kalau mengurangi snack atau makanan kecil terasa manis, kemungkinan besar energi akan lebih terjaga seimbang.

Tidur lebih nyenyak

Melatonin dalam otak tertunda dilepaskan karena jumlah gula tubuh tinggi. Ini membuat susah tidur, atau sering disebut terjadi siklus jahat karena gula. Jadi merangsang konsumsi gula lebih banyak dan rasanya tubuh gelisah membuat susah tidur nyenyak.

Kurangi konsumsi gula jika ingin mendapatkan tidur berkualitas, saran Jenna.

Suasana hati meningkat

Gula yang dikonsumsi dalam tingkat tinggi bisa menguasai hormon dalam tubuh. Hormon yang disebut BDNF ditekan oleh gula sehingga rentan mengalami low mood. Efeknya suasana hati buruk bahkan depresi. Agar kembali normal, kurangi asupan gula ya.

LATEST ARTICLE