Apakah Tepat Memberi Imbalan Pada Anak? Bisa dengan Cara Ini untuk Memotivasi!

Nesia Amarasthi
Apakah Tepat Memberi Imbalan Pada Anak? Bisa dengan Cara Ini untuk Memotivasi!

Barangkali orang tua tidak mempertimbangkan sejauh itu ketika memberikan imbalan kepada anak. Misalnya imbalan untuk merapikan mainan, imbalan untuk belajar atau bahkan imbalan jika mendapatkan ranking atau peringkat teratas di sekolah. Ternyata, memberikan imbalan menghambat pertumbuhan inisiatif pada anak.

Inisiatif pada anak akan bergantung pada hadiah. Artinya, jika tidak mendapatkan hadiah maka anak kurang termotivasi untuk melakukan tugas-tugasnya. Jadi, bagaimana cara paling tepat jika memberikan imbalan pada anak tanpa memengaruhi motivasi dan inisiatifnya? Berikut saran para ahli.

Membangkitkan motivasi intrinsik anak

Imbalan atau hadiah merupakan satu cara yang sering dilakukan baik oleh guru maupun orang tua di rumah. Misalnya dengan memberikan stiker prestasi sehingga jika mendapatkan jumlah tertentu bisa mendapatkan hadiah. Dikutip dari BBC, sebenarnya cara ini ditempuh untuk meningkatkan motivasi anak.

Christine Dewart yang telah mengajar anak-anak di California selama sembilan tahun memakai hadiah untuk mengelola kelas. Ini dilakukan pada siswa usia lima hingga enam tahun untuk mengelola kecemasan dan agresi fisik. Meski ia menghindari terlalu banyak memberi hadiah, namun hadiah membutuhkan satu muatan tertentu saat diberikan.

Rasa ingin tahu anak sebenarnya sangat tinggi. Artinya, untuk membangkitkan motivasi intrinsik anak tidak hanya dengan satu cara. Daripada berfokus pada memberikan imbalan, cobalah fokus pada aktivitas rekreasional. Misalnya, jika anak malas membaca buku pelajaran maka berikan buku dengan tema-tema yang ia senangi. Ini lebih banyak manfaatnya dibandingkan memberikan hadiah yang nggak relatable dengan aktivitas yang dituju.

Mempererat kualitas hubungan

Kadang, hadiah atau imbalan diberikan orang tua karena rasa bersalah tidak bisa mendapatkan quality time yang cukup. Maka, kualitas hubungan perlu dipererat lagi agar anak memiliki motivasi yang lebih esensial dibanding hal-hal material yang diberikan orang tua pada buah hatinya.

Jangan putus asa

Menurut Dr Laura Markham, Ph.D, pakar psikologi klinis dan penulis buku keluarga, memberi imbalan biasanya dilakukan orang tua karena putus asa. Karena nggak terpikir cara lain untuk mengontrol, jadi menawarkan imbalan adalah satu cara untuk membuat anak melakukan kewajibannya.

Artinya, orang tua perlu mengenali betul situasi anak. Ditambah perlu kesabaran untuk mengarahkan dan memotivasi tanpa memberika imbalan secara berlebihan.

Jikapun perlu memberikan hadiah atau imbalan, berikan alasan atau tujuan untuk apa. Usahakan juga hadiah berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Misalnya menghadiahi buku atau majalah yang ia sukai dengan tujuan meningkatkan minat belajar anak dan lain sebagainya. Terakhir, berilah contoh aktivitas yang dilakukan tanpa pamrih selama di rumah.

LATEST ARTICLE