Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama, Apakah Nyata? Ini Faktanya

Nesia Amarasthi
Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama, Apakah Nyata? Ini Faktanya

Menahan perasaan itu nggak baik. Tetapi, jika kamu merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, bisa jadi itu mitos. Berdasarkan telaah ilmiah, cinta itu dijelaskan panjang kali lebar dan rumit. Lalu, bagaimana dengan perasaan yang bergelayut setelah pertama kali jumpa?

Mungkin perasaan jadi tambah berbunga-bunga ketika diiringi lagu liris. Lagu yang menggambarkan perjumpaan, senyuman, dan kebahagiaan. Eh..tunggu ini cinta atau hasrat untuk memiliki belaka?

Dikutip dari Tempo, seorang psikolog Amerika menegaskan bahwa bisa jadi jatuh cinta pada pandangan pertama didasari oleh nafsu. Nafsu yang berpijak pada penampilan fisik dan bikin tertarik. Secara lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa cinta itu membutuhkan waktu untuk tumbuh. Jadi, gimana caranya menentukan itu cinta atau hasrat dan nafsu.

Mitos tentang cinta pada pandangan pertama ada pada aspek ekspektasi. Tertarik ketika pertama jumpa itu wajar terjadi. Tetapi, banyak pula yang punya ekspektasi besar pada cinta pandangan pertama. Yang akhirnya, dan juga dibuktikan dalam penelitian ilmiah, bahwa cinta pada pandangan pertama nggak selalu berujung menjadi pasangan serasi.

Bahkan, banyak juga yang putus ditengah jalan karena ekspektasi nggak sesuai dengan kenyataan. Alias nggak cocok secara karakter, sikap, dan lain halnya.

Faktanya, terdapat tanda-tanda yang terjadi ketika mengalami cinta pada pandangan pertama. Dibawah ini poin-poin penjelasannya.

Perasaan campur aduk

Efek butterfly in the stomach sering dialami. Terasa ada yang terbang-terbang di dalam perut dan rasa gembira ditambah gelisah menjadi satu. Hasil laporan dari Harvard Health, pencernaan punya hubungan erat dengan otak. Ini berpengaruh juga pada jatuh cinta.

Dibayangi oleh si dia

Pernahkah pikiranmu diprivatisasi oleh satu orang yang menarik hatimu setelah jumpa pertama? Yap, dalam publikasi riset Archives of Sexual Behaviour tertulis bahwa kamu selalu ingin melihat si dia sesering mungkin.

Merasa nyaman

Jatuh cinta pada pandangan pertama juga akan mengalami tanda-tanda ini. Kamu merasa sudah pernah bertemu sebelumnya sehingga merasa akrab. Selanjutnya, ngobrol dan berada di dekatnya jadi nyaman dan nggak canggung.

Tertarik dengan sikapnya

Bagaimana dia ngomong, berjalan, meletakkan tangan dan lain sebagainya bisa jadi tanda-tanda jatuh cinta. Meski banyak ilmuan yang menganggap jatuh cinta pada pandangan pertama itu mitos, tanda-tanda tersebut juga terjadi pada jatuh cinta pada pandangan pertama.

Setelah mengalami tanda-tanda diatas, perlu kiranya mempertimbangkan aspek kognitif yang tidak terbatas pada aspek visual saja. Jadi, ketika jatuh cinta pada pandangan pertama ‘kan baru ketemu dan yang tercerap adalah aspek visual. Belum tahu segala informasi tentang si dia, bisa kiranya dianggap ‘tertarik pada pandangan pertama’.

Karena cinta membutuhkan usaha untuk mengenali secara kognitif, jadi pertimbangkan lagi untuk menyebutnya sebagai ‘cinta’.

LATEST ARTICLE