Kelebihan dan Cara Menerapkan Pola Asuh Demokratis untuk Anak

Nesia Amarasthi
Kelebihan dan Cara Menerapkan Pola Asuh Demokratis untuk Anak

Pola asuh orang tua berpengaruh besar pada anak. Ada berbagai pola asuh yang bisa diterapkan oleh orang tua. Berdasarkan jenisnya, menurut psikolog asal Amerika terdapat empat jenis pola asuh. Pertama, pola asuh otoriter yang ditandai dengan aturan kaku dan standar tinggi yang harus dikejar oleh anak. Gaya pengasuhan ini memiliki aturan ketat dan anak tidak memiliki pilihan bebas.

Kedua, pola asuh otoritatif atau dikenal dengan pola asuh demokratis. Dalam pola asuh ini, anak dan orang tua berada pada posisi yang setara. Kedua belah pihak memiliki solusi masing-masing dan diputuskan dengan berdialog. Ketiga, pola asuh permisif yang bersifat toleran serta penuh kesabaran. Kadang pola asuh permisif memiliki aturan yang berubah-ubah dan kurang disiplin.

Yang keempat adalah pola asuh pengabaian. Pola asuh ini yang perlu dihindari karena mengabaikan kedekatan hubungan antara orang tua dan anak sehingga kurang mendapatkan kasih sayang.

Mengenai pola asuh demokratis, apa kelebihannya?

Dikutip dari Kompas, Tika Bisono sebagai seorang psikolog memaparkan secara singkat mengenai cara menerapkan dan kelebihan pola asuh demokratis. Berikut poin pentingnya, disimak yuk.

Tidak ada pemaksaan antar anak dan orang tua

Orang tua dan anak memiliki pertimbangan yang masuk akal tentang pilihannya masing-masing. Maka, komunikasi jadi hal penting dalam menerapkan pola asuh demokratis. Dengan komunikasi yang sehat, saling bertukar pikiran dapat melahirkan mufakat antara orang tua dan anak.

Selalu berproses menyesuaikan diri

Ketika situasi terus menerus berubah, dibutuhkan penyesuaian. Kondisi hubungan antara orang tua dan anak yang saling menyesuaikan membuat proses pertumbuhan anak lebih dinamis. Anak juga akan selalu mengikuti kondisi sekitar dan memposisikan diri serta terus bertumbuh.

Kepentingan anak jadi prioritas orang tua

Pola penyesuaian yang terus menerus membuat orang tua memprioritasnya kepentingan anak. Meskipun anak memiliki pilihan bebas dengan argumentasi, orang tua mengarahkan dan menjaga kendali.

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis dan mengarahkan bersikap rasional. Yang mendasari tindakannya adalah hal-hal yang realistis. Mudahnya, anak bebas memilih tetapi juga perlu mandiri dalam menjalankan konsekuensi atas pilihannya. Atau, setiap aturan yang disepakati di rumah berdasarkan perhitungan logis.

Menurut Tika Bisono, pola asuh demokratis bisa diterapkan antara usia anak 6 hingga 12 tahun. Pada usia tersebut, anak sudah memiliki kemampuan berpikir untuk menentukan pilihannya.

LATEST ARTICLE