Kiat Mengajarkan Self-Love Pada Anak Remaja

Dian Afrillia
Kiat Mengajarkan Self-Love Pada Anak Remaja

Selain kepercayaan diri, anak remaja juga butuh diajarkan praktik self-love atau mencintai diri sendiri. Di era media sosial seperti saat ini, sangat mudah membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih baik, lebih ideal, lebih cantik, lebih beprestasi, dan lebih nyaman. Di masa remaja, anak cenderung mudah untuk merasa iri pada orang lain dan membuatnya jadi rendah diri. 

Ketika anak merasa rendah diri, ia akan terus menerus melihat kekurangan pada dirinya. Dampaknya anak jadi nggak percaya diri atau bahkan memaksakan diri pada standar yang di luar kemampuan. 

Misalnya, ingin bergaya dengan barang-barang branded seperti influencer di media sosial, ingin hangout di restoran nan fancy agar bisa pamer,  punya gadget terbaru yang harganya belasan juta, padahal secara finansial nggak mampu untuk melakukannya. Contoh lain misalnya diet mati-matian agar bisa kurus, memutihkan badan,  atau meluruskan rambut agar sesuai seperti standar kecantikan yang ia rasa paling benar. 

Saat kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, anak jadi melakukan banyak hal hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain, misalnya terlihat keren dan gaul hanya karena pakai tas branded ke sekolah dan punya gadget mahal. Padahal, masih banyak cara lain untuk terlihat keren lho. 

Sebagai orang tua yang memiliki anak remaja, sangat penting untuk mengajarkan anak tentang self-love. Ini akan membuatnya menyayangi diri sendiri, sadar akan kelebihan dan kekurangannya, nggak membandingkan diri dengan orang lain, dan membuatnya bisa melakukan berbagai hal atas kesadaran sendiri, bukan cuma demi diakui orang lain. 

Lantas, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan anak soal self-love? Berikut tipsnya!

Mencari tahu apakah anak tidak percaya diri 

Pertama-tama, mulailah menggali informasi apakah anak cukup percaya diri atau tidak. Tanyakan pada anak tentang apakah ada hal yang bikin dia minder, apakah ada hal yang membuatnya nggak diterima di lingkungan pertemanan, ataukah ada sesuatu yang ia harap memilikinya. 

Gali terus sampai sedetail mungkin agar ibu cukup tahu mengenai tingkat kepercayaan diri anak. Lalu, bila ada hal-hal yang membuatnya minder, ingatkan anak untuk mensyukuri apa yang ia miliki dan nggak selalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. 

Menanamkan rasa cinta 

Orang tua perlu menunjukkan rasa cinta dan kasih pada anak sebesar-besarnya agar ia tahu bahwa kamu selalu ada untuknya. Ibu bisa mencoba jadi teman yang baik untuk anak, mendengarkan segala keluh kesahnya, nggak menghakimi, dan memberikan cinta tanpa syarat. Dengan cara ini, anak jadi bisa belajar untuk menyayangi dirinya sendiri, bukan karena penampilan, fisik, dan hal-hal eskternal. 

Belajar untuk nggak peduli apa kata orang

Banyak anak remaja merasa rendah diri hanya karena sering dikomentari orang lain. Mereka harus diingatkan untuk nggak terlalu peduli apa kata orang lain, terutama komentar buruk tentang anak. Anak remaja harus tahu mana saran yang baik, misalnya dari orang terdekat yang ia percaya, dan mana yang hanya komentar menjatuhkan. Percayalah, kadang jadi anak yang cuek itu baik untuk kesehatan mentalnya lho. 

Setiap orang berharga 

Ingatkan anak bahwa dirinya dan teman-temannya merupakan sosok yang berharga dan istimewa. Ingatkan juga bahwa semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan begini, anak bisa belajar untuk lebih fokus pada diri sendiri, misalnya dengan meningkatkan keterampilan, berprestasi di sekolah, serta memperbaiki penampilan demi membuatnya lebih percaya diri. 

Punya batasan

Anak remaja juga bisa mulai diajarkan untuk memiliki batasan. Ia berhak memilih mana yang ia suka dan tidak suka. Mana yang mau ia lakukan dan tidak. Dengan cara ini, anak nggak akan menjadi people pleaser, atau kebiasaan menyenangkan orang lain dan berguna bagi orang lain tapi seringkali mengabaikan diri sendiri. Tanamkan self-love pada anak bukan sebagai sesuatu yang egois, tetapi dengan cara ini ia akan tahu kapan harus menolong orang lain dan menolong diri sendiri. 

LATEST ARTICLE