Mengenal Filosofi Lagom, Kunci Kebahagiaan Masyarakat Swedia

Dian Afrillia
Mengenal Filosofi Lagom, Kunci Kebahagiaan Masyarakat Swedia

Menurut World Happiest Report, negara-negara Skandivia, seperti Finlandia, Denmark, dan Swedia, menempati peringkat teratas dalam daftar negara paling bahagia di dunia. Selain karena keamanan, kesehatan dan pekerjaan warganya, gaya hidup yang dijalankan pun memberikan pengaruh besar pada tingkat kebahagiaan mereka.

Gaya hidup tersebut dikenal dengan sebutan lagom. Dalam filosofi Swedia, lagom artinya cukup. Bisa juga diterjemahkan sebagai “tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.” 

Filosofi ini bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan, pakaian, makanan, rumah, dan sebagainya. Menurut penulis buku “Live Lagom: Balanced Living the Swedish Way” Anna Brones, lagom bisa jadi kunci hidup seimbang. 

Niki Brantmark dalam buku “Lagom: The Swedish Art of Living a Balanced, Happy Life” menyatakan betapa pentingnya kita meniru perilaku masyarakan Swedia yang santai dan rileks, sehingga bisa mengisi waktu dengan hal-hal bermakna. 

Berbeda dengan gaya hidup minimalis yang mengedepankan “less is more” pada lagom justru mengutamakan prinsip keseimabangan. Dalam hidup, semuanya mesti cukup, tanpa kekurangan dan kelebihan. 

Soal pekerjaan, masyarakat di Swedia nggak mengenal prinsip “work hard play hard” tetapi mereka lebih fokus pada work life balace dan memang terbiasa menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Mereka juga nggak pernah lembur atau mengambil pekerjaan di luar jam kerja yang telah ditentukan. 

Kalau di Indonesia, standar jam kerja biasanya sekitar 8-9 jam. Namun, jam kerja di Swedia pada umumnya hanya 6 jam saja dan ini terbukti efektif dan meningkatkan produktivitas. 

Selain itu, gaya hidup lagom juga mendukung waktu bersosialisasi. Alih-alih membuat orang jadi individualis, lagom malah membiasakan orang-orang untuk mementingkan kelompok dan kebersamaan. Kebahagiaan mereka nggak hanya didapat dari kesenangan pribadi, tapi juga membantu orang lain. 

Jika sedang nggak bekerja, masyarakat Swedia biasanya meluangkan waktu untuk melakukan hobi positif, berkumpul bersama orang terdekat, berkegiatan di ruang publik, dan aktif di komunitas. 

Cara lain untuk menerapkan lagom di kehidupan sehari-hari bisa dengan makan dengan cukup, berpenampilan gaya tapi tetap sederhana, membiasakan gaya hidup ramah lingkungan, dan selalu bersyukur atas apa yang dipunyai serta nggak perlu merasa iri terhadap orang lain. 

LATEST ARTICLE