Perlukah Jam Malam untuk Remaja? Begini Cara Membangun Kesepakatan Bersama Anak

Nesia Amarasthi
Perlukah Jam Malam untuk Remaja? Begini Cara Membangun Kesepakatan Bersama Anak

Berbagai faktor harus dipertimbangkan saat bersepakat dengan anak tentang jam malam. Jam berapa ia harus pulang ke rumah atau aktivitas apa saja dan beberapa faktor lainnya. Lantas, apakah diperlukan jam malam pada anak remaja? Coba perhatikan 4 faktor berikut yang bisa melandasi kesepakatan jam malam.

Ukuran tanggung jawab

Ini menjadi faktor penting buat orang tua menyepakati jam malam bersama anak. Jika anak mempunyai tanggung jawab yang baik, maka perlu disepakati jam malam yang lebih organik. Maksudnya tergantung pada kebutuhan waktu anak di luar rumah.

Apabila kegiatan yang dilakukan anak bersifat positif, baik untuk relasi sosial maupun masa depannya, orang tua boleh tidak terlalu tegas. Hanya saja berikan ketegasan bahwa harus sering memberi kabar orang di rumah.

Pertimbangkan jadwal istirahat

Anak membutuhkan istirahat yang cukup. Apalagi anak yang sudah remaja dengan berbagai kegiatan di sekolah, ekstrakurikuler, les dan lain sebagainya. Agar produktivitas anak tidak terganggu, maka pertimbangkan jadwal istirahat jika bersepakat tentang jam malam sama anak.

Keamanan

Ini adalah faktor diluar diri atau faktor eksternal yang tidak bisa diperkirakan secara pasti. Namun, orang tua bisa mengamati sekitar lingkungan. Jika lingkungan tempat anak beraktivitas dan lingkungan ruman terjamin keamanannya, maka bisa lebih fleksibel.

Jadwal kegiatan setiap harinya

Agar lebih mudah untuk membangun kesepakatan bersama akan remaja, tanyakan tentang jadwal setiap harinya. Itu artinya komunikasi antara orang tua dan anak harus bergulir dengan baik, ya. Agar orang tua nggak overprotektif dan sangat membatasi kegiatan anak, maka sesekali beri kelonggaran selama ia bisa bertanggung jawab dan lingkungan aman.

Dari empat pertimbangan diatas, selanjutnya, orang tua bisa menyepakati jam malam bersama-sama dengan anak. Oiya, sebisa mungkin kesepakatan memberi ruang anak untuk tetap berkembang ya. Baik secara relasi sosial, akademis, potensi kreatif anak dan lain sebagainya.

Menyepakati jam malam bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dengan berdiskusi bersama anak tentang kegiatannya. Jika ada sesuatu hal yang membuat anak terlambat pulang, maka minta anak memberi kabar.

Kedua, kesepakatan dijalin dua arah agar tidak menjadi orang tua yang otoriter. Orang tua baiknya lebih terbuka dengan usulan dan pendapat anak tentang jam malam.

Ketiga, sepakati juga punishment jika melanggar kesepakatan. Misalnya anak pulang terlambat dan tidak memberi kabar. Hukuman bisa jadi satu dorongan agar anak lebih bertanggung jawab dengan kesepakatan yang dibuat bersama. Contohnya, jika anak remaja melakukan hal tersebut, maka uang jajan dipotong atau waktu akses internet minggu depan dikurangi.

Setelah memperhatikan tiga cara diatas, menjalin komunikasi yang terbuka dengan anak remaja itu sangatlah penting. Tetap berkomunikasi agar mengetahui apa aktivitas anak di luar, siapa teman-temannya, dan lain sebagainya.

LATEST ARTICLE