Rasanya Bercinta Pada Malam Pertama Itu Seperti Apa?

Nesia Amarasthi
Rasanya Bercinta Pada Malam Pertama Itu Seperti Apa?

Bercinta pada malam pertama adalah satu fase yang akan dilalui dalam proses kehidupan berumah tangga. Setelah menikah, untuk pertama kali dan seterusnya berhubungan intim merupakan sebuah kebutuhan sepasang manusia.

Nggak sedikit orang merasa cemas dan gelisah saat mendekati peristiwa penting ini. Perasaan takut, asing, sekaligus mengingini wajar jika dirasakan. Lantas, bagaimana rasanya bercinta pada malam pertama itu? Begini gambaran yang mungkin bisa membantumu lebih tenang menyiapkan diri saat melewatinya.

Tubuh wanita membutuhkan adaptasi jika hal baru terjadi. Seperti halnya ketika kamu pertama kali melakukan hubungan intim. Proses penyesuaian pasti akan membutuhkan waktu. Meski kondisi psikis dan fisik yang berbeda-beda pada setiap wanita cukup memengaruhi. Tetapi banyak yang bilang, bercinta pada malam pertama terasa sakit pada vagina.

Saat terjadi penetrasi penis ke vagina, memang untuk pertama kalinya akan terasa sakit. Ini juga karena belum terbiasa dengan aktivitas seksual. Hal ini wajar. Kondisi vagina yang masih tegang akan mengalami rasa sakit. Nah, ada juga yang susah masuk karena pelumas alami yang dikeluarkan vagina membutuhkan rangsangan lebih, jadi hanya sedikit yang keluar.

Untuk itu, disarankan melakukan foreplay atau pemanasan agar merangsang produksi pelumas. Rangsangan juga membuat wanita lebih rileks dalam menerima penetrasi dari penis. Pada kasus tertentu, jika merasakan sakit dalam jangka waktu yang lama dan susah masuk, bisa jadi kamu mengalami vaginismus.

Secara medis, vaginismus terjadi ketika otot sekitar vagina mengencang, tegang dan susah dilakukan penetrasi. Tentu saja akan merasakan sakit yang luar biasa. Kondisi tubuh setiap perempuan akan berbeda-beda merespon aktivitas bercinta pada malam pertama ini. Pada akhirnya, wanita yang mengalami vaginismus membutuhkan penyesuaian dan komunikasi yang baik bersama pasangan.

cerita dewasa yang bisa mengurangi rasa sakit pada malam pertama

Hal-hal yang bisa mengurangi rasa sakit ketika bercinta pada malam pertama adalah beberapa poin di bawah ini.

Komunikasi

Sebelum bercinta pada malam pertama, komunikasikan kondisi fisik dan psikologis masing-masing kepada pasangan. Soal rasa cemas, gelisah dan takut, baiknya diutarakan dari hati ke hati. Setelah mengetahui perasaan masing-masing, maka bisa saling menenangkan sehingga bercinta pada malam pertama bisa dilakukan dengan rileks.

Komunikasi satu sama lain juga bisa menciptakan rasa nyaman. Bukankah kenyamanan dapat membangun emosi jadi satu frekuensi? Yap, katakan juga kapan kamu siap bercinta pada malam pertama.

Foreplay

Pemanasan atau foreplay penting dilakukan untuk membantu melancarkan peredaran darah ke area vagina. Pemanasan biasa dilakukan dengan merangsang dorongan seksual pada beberapa titik sensitif bagian tubuh. Seperti bibir, leher, payudara, pinggang, tengkuk, dan klitoris. Dengan dilakukan rangsangan, vagina akan mengeluarkan pelumas alami sehingga mengurangi rasa sakit karena gesekan penetrasi.

Penting juga untuk wanita mengetahui seluk beluk bagian tubuhnya. Mana bagian paling sensitif yang bisa menerima rangsangan dan mana bagian tubuh yang dirasa paling seksi. Setelah mengenalinya, kamu bisa dengan mudah mengkomunikasikannya dengan pasangan.

Siapkan pelumas

Meski dengan rangsangan pelumas alami akan dikeluarkan oleh vagina. Tetapi wajib untuk berjaga-jaga menyiapkan pelumas. Kamu bisa mendapatkannya di apotik terdekat.

Tidak terburu-buru

Banyak pasangan yang menginginkan aktivitas bercinta pada malam pertama terjadi dengan romantis dan nggak merasakan sakit yang sangat. Jadi, jalani prosesnya tanpa terburu-buru, ya.

Menikmati proses

Rasa gelisah biasanya muncul ketika punya ekspektasi dan mengharapkan sesuatu yang indah saat bercinta pada malam pertama. Mengharapkan momen romantis itu boleh, tapi jangan sampai membuatmu tidak menikmati setiap tahapan prosesnya. Jadi, nikmati setiap rangsangan, sentuhan, dan hembusan nafas. Ini bisa membuat pasangan jadi lebih rileks.

Poin-poin diatas bisa membantumu lebih menikmati bercinta pada malam pertama, lho. Selain beberapa cara diatas yang bisa memperkecil kemungkinan sakit saat terjadi penetrasi, kondisi psikis juga perlu digambarkan pada saat bercinta pada malam pertama.

bercinta pada malam pertama mengutamakan komunikasi

Bercinta dengan pasangan atau suami tidak harus dilakukan saat wedding night. Perhatikan kondisi masing-masing ketika ingin menjalin cinta diatas ranjang. Ketika kamu dan pasangan sama-sama lelah setelah seharian resepsi, maka bisa menundanya sampai merasa siap dan bisa fokus.

Yang pertama perlu diperhatikan bagi wanita yang pertama kali bercinta dengan pasangan setelah menikah, jangan fokus pada rasa sakit. Banyak orang yang bilang malam pertama itu sakit rasanya. Tetapi bukan itu poin pentingnya. Cobalah untuk nggak fokus pada perasaan tersebut karena justru akan membuat semakin grogi dan cemas.

Ketika grogi dan cemas, otot-otot tubuh akan menegang dan menolak segala rangsangan yang mendarat di tubuh. Lantas bagaimana agar tidak grogi dan cemas? Cobalah buat diri sendiri merasa nyaman dan rileks. Nikmati setiap hembusan nafasmu dan tenangkan diri. Kamu juga bisa memutar alunan musik romantis yang membantu membangun suasana.

Kedua, kikis rasa malu di hadapan pasangan. Wajar sih jika merasa malu saat pertama kali mempertunjukkan setiap bagian tubuh kepada pasangan bercinta pada malam pertama. Kamu bisa mengikisnya secara bertahap. Komunikasikan kepada pasangan bahwa kamu membutuhkan waktu untuk membuka semua pakaian. Dan kamu bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menenangkan diri dan merespon kemana alur selanjutnya.

Oiya, rasa malu itu timbul karena masih belum terbiasa kok. Maka, kamu cuma perlu membiasakan diri terbuka dengan segala informasi tubuhmu kepada pasangan. Nggak hanya fisik, secara psikologis pun juga kamu perlu terbuka. Tentang apa yang kamu rasakan, seberapa besar rasa malu dan bagaimana cara mengurangi rasa malu tersebut. Hal ini bisa dishare apa adanya.

Ketiga, bagaimana menghilangkan rasa takut melakukan hubungan suami istri pertama kali? Rasa takut sering menghantui sehingga membuat pasangan menunda bercinta pada malam pertama. Pada akhirnya, kamu perlu mengatasi rasa takut untuk dapat menjalin komunikasi terdalam bagi sebuah pasangan.

Yap, bercinta merupakan salah satu cara komunikasi berkomunikasi non verbal. Agar bisa terhubung ke tingkatan yang lebih intim, dua tubuh dan emosi perlu bersatu dalam cinta. Jika ketakutan muncul karena merasa tidak aman, kamu dapat mengevaluasinya bersama pasangan. Hal apa yang membuat tidak aman atau kurang merasa nyaman.

Bercinta adalah aktivitas dua manusia. Itu artinya, jika salah satunya merasakan sesuatu, yang lainnya akan membantunya, membimbingnya dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Jangan khawatir tentang rasa sakitnya. Tapi fokuslah pada penyatuan dua orang manusia dipayungi cinta.

Jika kamu bertanya-tanya seberapa lama rasa sakit saat malam pertama, maka jawabannya tergantung kondisi masing-masing wanita. Pada umumnya, setelah penetrasi dan otot sekitar vagina sudah beradaptasi, maka rasa sakit akan menjelma jadi kenikmatan penyatuan emosi dan tubuh.  

Gambaran terakhir tentang bercinta pada malam pertama, tidak setiap wanita mengeluarkan darah. Banyak orang punya pikiran keliru tentang darah tersebut yang dianggap sebagai tanda keperawanan. Secara medis, darah yang keluar saat bercinta pada malam pertama bukan satu-satunya tanda keperawanan. Jadi, kamu tak perlu gelisah memikirkan ini, ya.

Nikmati saja setiap prosesnya. Nggak perlu punya ekspektasi terlalu tinggi. Cukup saling terbuka dalam membangun suasana nyaman agar bercinta pada malam pertama lebih intens.

LATEST ARTICLE