Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Sunscreen dan Sunblock!

Hani Apriliani
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Sunscreen dan Sunblock!

Setiap wanita perlu memahami pentingnya menjaga kulit dari paparan sinar matahari. Efek buruk sinar UVA dan UVB mungkin sudah sering didengar, dari efek buruk yang berdampak langsung seperti kulit yang terbakar, hingga efek jangka panjang seperti penuaan dini hingga kanker kulit.

Cara mencegah hal tersebut tentu saja dengan penggunaan sun protection. Sebutan yang sering didengar untuk produk yang melindungi kulit dari sinar matahari ini pasti tidak jauh-jauh dari sunscreen dan sunblock. Tapi apa bedanya? Lihat pembahasannya di sini yuk!

Sunscreen dianggap hanya membuat lapisan (as a screen) untuk melindungi kulit dari sinar matahari; ada sinar matahari yang terserap dan ada juga yang tidak bisa diserap dalam kulit. Sedangkan sunblock dianggap mampu menghalangi (block) semua sinar matahari, UVA dan juga UVB. Sunscreen biasanya hanya melindungi kulit dari sinar UVB yang bisa menyebabkan kulit terbakar, namun ada beberapa sunscreen yang tidak memiliki kandungan untuk menangkal sinar UVA.

Di Amerika, penggunaan kata sunblock sebenarnya sudah dilarang oleh badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Pelarangan ini dilakukan karena kata 'sunblock' dirasa terlalu berlebihan dan membuat masyarakat menganggap hanya dengan menggunakan sunblock sekali sudah bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari seharian penuh.

Padahal kenyataannya sunblock pun perlu diaplikasikan berulang setiap beberapa jam sekali. Tapi rasanya memang sulit menghilangkan istilah sunblock. Meskipun untuk penamaan produk sun protection label sunblock sudah dilarang, untuk penyebut sehari-hari dan penggunaan di media, kata sunblock sesekali masih digunakan.

Sunscreen umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu chemical dan physical. Chemical sunscreen mampu menyerap sinar matahari. Sedangkan physical sunscreen bekerja dengan menghalangi sinar matahari. Yang terakhir ini yang juga sering disebut sebagai sunblock.

Chemical sunscreen memiliki kandungan seperti Aminobenzoic acid, Avobenzone, Cinoxate, Dioxybenzone serta berbagai kandungan lainnya. Beda lagi dengan physical sunscreen yang memanfaatkan kandungan titanium dan zinc sebagai UV Filter. Jadi cara mudah membedakan sunblock dan sunscreen bisa dilihat dari kandungan produknya, jika tidak menyertakan titanium dan zinc maka produk tersebut merupakan chemical sunscreen.

Chemical sunscreen bekerja dengan cara memfilter dan menyerap sinar UV lalu mengubahnya menjadi energi panas yang dikeluarkan melalui kulit. Sedangkan physical sunscreen berfungsi menghalau sinar UVA dan UVB masuk ke dalam kulit dengan melakukan perlindungan di atas permukaan kulit.

Perbedaan cara kerja inilah yang menyebabkan chemical sunscreen harus diaplikasikan 20 menit sebelum Anda berada di bawah sinar matahari, karena kandungannya membutuhkan waktu untuk menyerap ke dalam kulit. Berbeda dengan sunblock atau physical sunscreen yang bisa langsung bekerja sesaat setelah diaplikasikan pada kulit.

Sebenarnya tidak ada produk yang lebih baik satu dari yang lain, baik chemical sunscreen maupun physical sunscreen atau sunblock sama-sama berfungsi optimal untuk mencegah efek buruk sinar UV. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan Anda saja. Untuk penggunaan sehari-hari tentu sunscreen lebih efektif karena teksturnya yang ringan dan hasil transparan saat diaplikasikan pada kulit.

Berbeda dengan physical sunscreen atau sunblock yang punya tekstur berat dan meninggalkan warna putih saat dioleskan pada kulit. Nah kalau aktivitas Anda cenderung sering berada di bawah sinar matahari dalam jangka waktu lama, tentu sunblock lebih efektif dalam melindungi kulit. Kalau label produk sun protection tidak memiliki embel-embel sunscreen dan sunblock, cari label "broad spectrum", atau yang memiliki SPF dan juga PA untuk perlindungan yang komplet dari UVA dan UVB.

LATEST ARTICLE