Sofa Gaya Vintage Untuk Rumah Terlihat Mewah

Sofa gaya vintage baru-baru ini sedang naik daun. Banyaknya pilihan varian, membuat dekorasi rumah terkesan minimalis akan sangat mudah dilakukan. Ketika mempunyai rumah dengan livingroom yang tidak terlalu luas, maka pilih varian sofa di bawah ini. Mau? Empat hal yang berkaitan dengan varian sofa gaya vintage adalah tipe, ukuran, material, dan warna.

Tipe dan ukuran

Tipe untuk sofa yang pernah muncul pada era tahun 1920-an hingga 1960-an yaitu reupholstered. Sofa dengan bentuk klasik jaman Victorian ini masih banyak dijadikan prototipe produsen sofa. Kebanyakan ukurannya besar dengan sandaran punggung tinggi. Sandaran tangannya melengkung dan lebih ‘hemat’ dibanding bagian seat cushion dan sandaran punggung. Berdasarkan review dari beberapa desainer interior, sofa gaya vintage mempunyai beberapa bagian yang dilebih-lebihkan dan tidak fungsional. Dan salah satunya terdapat pada reupholstered style ini.

Meski akan memakan tempat dan memerikan kesan penuh pada ruangan, sofa gaya vintage reupholstered tetap menjadi idola. Triknya agar tidak terkesan memenuhi ruangan, aksesoris ruangan lainnya dan cat dinding dibuat lebih light, misal berwarna putih atau peach. Style reupholstered untuk sofa vintage adalah dengan sandaran punggung yang rendah dan lengkung rangkanya lebih lurus. Gaya sofa yang ini lebih minimalis, jadi bisa menjadi pilihan bagi yang mempunyai livingroom sempit. 

Untuk pilihan tipe lainnya adalah sofa bergaya Scandinavian. Jika dua tipe sebelumnya tidak terlihat material kayu, sofa gaya vintage Scandinavian memperlihatkan bagian kaki kayunya. Desainnya lebih ‘ramping’ dengan meski tetap nyaman. Ukurannya juga tidak sebesar style reupholstered.

Material

Sofa yang nyaman tergantung dari material apa yang dipakai. Selain pemilihan material menentukan kenyamanan bagi pemakainya, juga menentukan ketahanan sofa gaya vintage. Beberapa sofa vintage dibuat dengan bahan fabric, kulit, dan velvet. Material velvet lebih membutuhkan tenaga ekstra untuk menghilangkan debu. Itu artinya, jika rumah memakai full ac, material velvet layak untuk jadi pilihan.

Untuk sofa bergaya vintage dengan material kulit dan fabric lebih umum. Namun, kulit tidak mudah untuk merawatnya. Butuh diperlakukan secara khusus. Sedangkan material fabric merupakan jawaban untuk kehidupan minimalis dan menghemat tenaga dalam merawatnya serta lebih tahan lama.

Warna

Sofa gaya vintage sering susah dibedakan dengan gaya retro. Nah, lalu apa bedanya dari kedua gaya desain yang populer hingga kini ini? Gaya vintage dominan dengan warna lembut, misalnya warna pastel dan tidak mencolok. Sedangkan warna gaya retro khas dengan warna yang eksplosif dan cerah.

Jika memilih sofa gaya vintage sebagai aksesoris ruang tamu, warna apa yang akan dipilih? Warna favorit bisa jadi paling disukai. Lalu, sesuaikan dengan warna dominan cat dinding adalah pilihan sofa yang paling tepat.